Minggu, 29 Januari 2012

mamfaat pisang bagi kesehatan


Manfaat Pisang Bagi Kesehatan Kita

by:www.pahlianjaro.com
manfaat pisang bagi kesehatan sangat banyakManfaat pisang bagi kesehatan kita sangatlah banyak, namun tidak sedikit diantara kita yang belum mengetahui apa saja manfaat pisanguntuk kesehatan. Sebelum menguraikan manfaat pisang lebih detail , penulis akan informasikan kandungan gizi dari buah pisang.

Kandungan gizi buah pisang

Manfaat pisang tidak terlepas dari kandungan gizi pisang yang meliputi:

Manfaat Pisang bagi Kesehatan

Jika Anda rajin mengkonsumsi pisang, menjadikan pisang sebagai cemilan sehari hari maka Anda akan mendapatkan manfaat buah pisang yang sangat banyak:

Manfaat pisang untuk ibu hamil

Asam folat merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh janin untuk perkembangannya di dalam rahim. Pisang mengandung asam folat sehingga sangat bagus dikonsumsi untuk ibu hamil. Karena pisang juga mengandung kalori yang cukup tinggi jadi berhati hatilah jangan sampai terlalu banyak mengkonsumsi pisang agar manfaat pisang yang didapatkan oleh ibu hamil akan maksimal. satu butir pisang bisa mempunyai kalori 80-100 kalori.

Manfaat buah pisang bagi penderita Hipertensi

Penderita hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan rendah garam. Kandungan garam yang rendah dan adanya kandungan kalium yang tinggi pada pisang menjadikan pisang buah yang cocok dikonsumsi untuk penderita darah tinggi/ hipertensi.
Kandungan rata rata kalium untuk satu butir pisang adalah 500mg. Jumlah ini mampu menurunkan tekanan darah dan juga bisa menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh
Hasil penelitian dari Journal of the American College of Cardiology menyimpulkan bahwa asupan kalium harian sebesar 1600mg (setengah dari jumlah yang dianjurkan untuk konsumsi harian yang berjumlah 3500mg) bisa menurunkan risiko stroke lebih dari seperlima.
Ilmuwan dari universitas Warwick dan naples mengatakan bahwa saat ini jumlah asupan kalium harian di banyak negara masih dibawah jumlah yang disarankan. Terlalu sedikit asupan kalium akan mengakibatkan gejala gejala mual,denyut jantung tidak teratur, diare serta cepat marah.
Jika Anda penderita hipertensi cobalah menjadikan pisang sebagai salah satu buah buahan pilihan .Seperti telah diuraikan pada beberapa paragraph diatas tentang manfaat pisang bagi penderita hipertensi.

Pisang bermanfaat bagi penderita penyakit perut dan saluran pencernaan

Asam lambung yang tinggi dapat dinetralkan jika Anda mengkonsumsi pisang yang dicampur dengan susu cair. Hidangkan segelas susu cair yang dicampur pisang untuk menetralkan asam lambung. Cholik pun dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi pisang yang dicampur susu cair ini, sehingga susu cair dicampur pisang sangat cocok bagi anak anak kecil/ bayi yang sering menderita cholik.

Manfaat pisang bagi luka bakar

Manfaat pisang tidak hanya dari buahnya saja, namun manfaat daun pisang bisa untuk mengobati luka bakar. Abu daun pisang yang dicampur dengan minyak kelapa mempunyai efek mendinginkan kulit serta meringankan luka bakar jika dioleskan pada daerah yang terbakar tersebut.

Manfaat buah pisang bagi penderita Anemia

Manfaat pisang bagi penderita anemia adalah pisang bisa merangsang produksi hemoglobin sehingga hal ini akan mengatasi anemia.

Pisang dapat meningkatkan konsentrasi

kandungan kalsium yang juga tinggi di dalam pisang membantu meningkatkan kemampuan berkonsentrasi serta lebih waspada. Manfaat pisang ini menjadikan pisang akan meningkatkan kemampuan belajar siswa sekolah. pingin mencobanya?, Anda dapat tawarkan pisang pada anak Anda yang masih bersekolah :) .

Manfaat pisang bagi penderita depresi

Setelah memakan pisang , para penderita depresi merasa lebih baik. Setelah diteliti hal ini karena pisang mengandung protein tryptophan,protein ini kemudian akan diubah menjadi serotonin yang akan memperbaiki mood, menjadi lebih rileks dan membuah bahagia.

Manfaat pisang untuk kecantikan

Manfaat buah pisang untuk menghilangkan jerawat

Bubur buah pisang dicampur madu dengan sedikit susu dapat dipakai untuk menghilangkan jerawat. Cara pemakaian Ramuan bubur tersebut adalah dioleskan pada wajah selama 30-40 menit. Setelah selesai bilaslah dengan air hangat kemudian bilaslah dengan air dingin, lakukan cara ini secara konsisten selama 2 minggu dan lihatlah hasil dari manfaat pisang bagi kesehatan kulit ini.

mamfaat bawang putih bagi kesehatan


Betapa Istimewanya Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan

by:www.pahlianjaro.com
manfaat bawang putih bagi kesehatanManfaat bawang putih ternyata tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan saja, namun pada bawang putih juga terkandung banyak khasiat yang berguna bagi kesehatan kita. Bawang putih adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan mendapat sinar matahari yang cukup.
Kandungan kimiawi yang secara alami sudah terdapat dalam bawang putih ternyata sangat berguna bagi kesehatan kita. Manfaat bawang putih yang selama ini kita kenal adalah sebagai bumbu masakan, selain itu ada pula yang menggunakannya sebagai obat antiseptik karena kandungan antibiotik yang ada di dalamnya. Dibawah ini akan kita bahas beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan tubuh kita berdasarkan kandungan yang ada didalamnya.


1. Mengobati penyakit flu dan batuk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Brigham Young, Utah, di tahun 1992 menemukan bahwa bawang putih yang di tumbuk dan dicampur dengan minyak dapat membunuh 2 macam penyakit herpes serta rhinivirus tipe 2 yang biasanya menyebabkan flu. Bawang putih juga mengandung sulfur (zat belerang)yang dapat melegakan saluran pernapasan serta membantu mengeluarkan lendir.

Manfaat Bawang Putih Untuk Kesehatan

Anda dapat memakan bawang putih mentah sebanyak-banyaknya ketika Anda merasa sakit flu. Ketika Anda sakit batuk, Anda dapat mencampurkan potongan bawang kedalam susu panas dan meminumnya hangat-hangat.
2. Mengobati penyakit Kanker. Manfaat bawang putih tidak hanya untuk penyakit ringan saja, penyakit berat setingkat kanker pun dapat dicegah. Bawang putih memiliki kandungan Organosulfida yang bermanfaat bagi hati dalam proses menyaringan senyawa beracun yang masuk ke dalam tubuh. Sehungga, mengkonsumsi potongan-potongan bawang putih sama saja dengan memerangi racun dan penyakit kanker yang dapat menyerang tubuh Anda.
3. Meningkatkan Stamina. Mencampurkan bawang ke dalam masakan kita atau menelan bawang setiap hari dapat menjadi sumber kekuatan fisik dan meningkatkan stamina tubuh kita.Ini merupakan manfaat bawang putih yang istimewa. Ketika Anda merasa mudah lelah atau mudah terserang flu, itu merupakan saat yang tepat bagi Anda untuk segera mengonsumsi dan merasakan manfaat bawang putih tersebut.

taukah anda mamfaat bawang merah


Tahukah Anda Manfaat Bawang Merah ?

by www.pahlianjaro.com NOVEMBER 9, 2011

manfaat bawang merahBawang merah diperkirakan telah beberapa abad dikenal oleh masyarakat. Namun apakah Anda telah mengetahui apa sajakah manfaat bawang merah itu? Tanaman bawang merah memiliki nama latin Allium cepa yang berasal dari suku Liliceae. Tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang biak menggunakan umbi yang ditanam dalam tanah. Berdasarkan sejarah, orang yang menemukan bawang merah adalah Chistopher Columbus. Ia membawa tanaman itu hingga ke Amerika Utara pada tahun 1942. Hingga sekarang, variasi dari bawang merah telah sangat beragam dan dapat kita temui dimana-mana. Setiap variasi tersebut sangat menentukan kualitas hasil dari umbi bawang merah.

Selain itu, para Gladiator di zaman Romawi kuno dahulu juga memanfaatkan bawang untuk menambah kekuatan otot mereka. Mereka menggosok-gosokkan bawang merah ke seluruh bagian tubuh sebelum bertanding. Mereka percaya dengan melakukan hal tersebut, kondisinya bisa semakin prima.Bawang merah sudah sangat familiar dalam kehidupan kita sebagai bumbu masakan sehari-hari. Untuk itu pengetahuan tentang manfaat bawang merah juga perlu untuk kita ketahui.Khasiat bawang merah sebenarnya telah banyak dirasakan oleh manusia sejak berabad-abad yang lalu. Sebagai contohnya adalah untuk menambah kekuatan ekstra bagi pekerja yang membangun piramida Mesir, mereka rajin mengonsumsi bawang merah dan lobak.
Pada zaman sekarang, umumnya bawang merah digunakan oleh masyarakat untuk bumbu masakan. Ada berbagai macam zat bermanfaat yang terkandung dalam bawang merah. Diantaranya adalah Vitamin KVitamin E, Zat Besi, Kalsium, Magnesium, Kalium, Fosfor, Seng, dan Natrium. Dengan adanya beberapa zat tersebut, bawang merah dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita terhadap vitamin maupun mineral.
Jika Anda ingin memperoleh khasiat bawang merah secara optimal, Anda dapat mengonsumsi irisan bawang merah yang masih mentah setiap hari secara rutin. Irisan bawang merah mentar tersebut dapat Anda padukan dengan cabe kecil, irisan tomat, dan irisan mentimun lalu diberi garam dan air perasan jeruk nipis. Anda dapat menikmatinya sambil menyantap ikan atau ayam goreng.

Manfaat Bawang Merah Untuk Kesehatan

Berdasarkan sejarah, masyarakat telah mengetahui manfaat bawang merah untuk kesehatan seperti menyembuhkan beberapa penyakit yang mereka derita. Diantara manfaat bawang merah tersebut adalah menyembuhkan sakit kepala, melancarkan buang air besar, mengobati batuk, rambut rontok, hingga menyembuhkan luka akibat gigitan ular.

pola hidup sehat


Pola Hidup Sehat

by pahlianjaro.com APRIL 23, 2011
Pola-Hidup-SehatPola hidup sehat, Anda tahu arti “pola hidup sehat”? Secara umum, orang yang sehat tidak merokok, memiliki berat badan ideal, makanmakanan sehat dan olahraga. Kedengarannya sederhana, bukan?
Tips pola hidup sehat adalah dengan membuat perubahan kecil, mengambil langkah-langkah lebih lanjut, konsumsi buah untuk makanan sehari-hari, minum air yang cukup. Ini hanya beberapa cara untuk dapat memulai menjalankan pola hidup sehat tanpa perubahan drastis.
Manfaat pola hidup sehat
Salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah kurangnya aktivitas fisik ( olahraga ). Kita tahu itu baik untuk kita tapi hindari jika terlalu berlebih karena jika kita terbiasa atau takut bahwa olahraga menjadi beban dan menguras waktu kita. Sebenarnya, gerakan sederhana yang dilakukan sudah cukup. Bahkan kegiatan sehari-hari seperti tugas, berkebun dan berjalan dapat dimaksimalkan.
Dengan menambahkan pola hidup sehat, Anda dapat:
  • Mengurangi resiko jantung, stroke dan penyakit diabetes
  • Meningkatkan stabilitas sendi
  • Meningkatkan dan meningkatkan jangkauan pergerakan
  • Bantuan mempertahankan fleksibilitas
  • Menjaga massa tulang
  • Mencegah osteoporosis dan patah tulang
  • Meningkatkan mood dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi
  • Meningkatkan harga diri
  • Meningkatkan memori pada orang lanjut usia
  • Mengurangi stres
Pada beberapa studi telah ditemukan bahwa hanya penurunan berat badan 10% membantu penderita obesitasmenurunkan tekanan darah, kolesterol dan meningkatkan umur panjang. Anda dapat memulai proses penurunan berat badan sekarang dengan diet yang teratur. Jika Anda tidak siap untuk program diet terstruktur, mulai dari hal yang kecil kecil saja. Pola hidup sehat membantu meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hal yang dapat anda lakukan, seperti menyesuaikan kebiasaan dengan kebutuhan anda. Misalnya pada kebiasaan makan. Makan makanan sehat adalah bagian lain dari gaya hidup sehat. Tidak hanya dapat membantu diet bersih dengan manajemen berat badan, juga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Melakukan pola hidup sehat tidak harus berarti perubahan drastis. Bahkan, perubahan drastis hampir selalu menyebabkan kegagalan. Membuat perubahan kecil dalam cara anda hidup setiap hari dapat menyebabkan manfaat besar, jadi cari tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk hidup sehat!

7 cara hidup sehat


Gangguan kesehatan bisa muncul kapan saja, apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.
Meskipun ada penyebab lainnya yang tidak bisa dihindari seperti fakor genetik, pencemaran lingkungan.
Agar tetap sehat, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya, ikuti 7 jurus berikut ini dan dapatkan kualitas hidup yang lebih baik:
1. Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya ? Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2. Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
3. Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
4. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian.
Dengan berolahraga 2 - 3 kali per minggu, selama 30 - 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina prima.
5. Kontrol kerja otak
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru atau hanya sekedar mendengarkan musik.
6. Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Lakukan semua itu sebagai upaya pencegahan dengan selalu mengingat nasihat orang bijak untuk “membuat sumur sebelum timbul rasa haus”.
Gunakan akal sehat! Itu kuncinya, jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis.
7. Gunakan suplemen gizi
Hanya jika perlu! Tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.
Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan suplemen makanan lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.

Jumat, 27 Januari 2012

FOTO SAYA KEREN KAN......

FOTO KENANG-KENANGAN WAKTU DAPAT PIALA

http:/ /www.70persen.com/?id=pahlian

peluang usaha tambahan buat anda
tanpa harus susah payah anda mencari downline kerna sistem ini bisa membantu anda dalam bekerja
keuntungan mencapai 70persen untuk anda langsung masuk kerekining anda tanpa dipotong yang lainnya
tunggu apalagi kalau mau sukses itu harus punya kemauan yang keras untuk jadi orang yang sukses kerna tanpa adanya kemauan yang kuat anda tak akan jadi orang sukses rubahlah hidup anda sekarang agar lebih baik lagi dan mendapatkan penghasilan yang cukup buat anda dan keluarga anda.selam sukses selalu dari kami
ingat usaha itu harus juga diiringi dengan doa......
SALAM SUKSES

Senin, 23 Januari 2012

Rambo - First Blood Part II (1985)

Rambo First Blood (1982)

Film "Jaka Swara" Movie Full Rhoma Irama dan Camelia Malik

Melody Cinta 2 - Rhoma Irama (Soneta).avi

Film "Melodi Cinta" Movie Full Rhoma Irama&Ricca Rahim

Vedio waktu kegiatan pramuka

ALAMAT PALSU Ayu Ting Ting YouTube

waktu kegiatan pramuka

Timbuk BahaLang Extreme Biker's

Timbuk BahaLang Extreme Biker's

lagu islami


tabrakan xenia maut


Sabtu, 21 Januari 2012

BUMI MENANGIS


Bumi menangis mungkin merupakan sebuah kata klise yang menggambarkan betapa bumi mendera sebuah keadaaan dimana dirinya yang tua mulai tambah rapuh akibat perbuatan yang tidak disengaja maupun disengaja oleh manusia. 
Kenapa bisa saya katakan bumi menangis, karea keadaan lingkungan hidup kita semakin menurun, baik akibat efek global warming maupun akibat pencemaran lingkungan. Menurut PBB setiap 1 detik terjadi kejadian di bumi
a. 390.000 m3 CO2 diemisikan
b. 1.629 m2 es mencair di kutub
c. 10 ton O2 berkurang dari atmosfir bumi
d. 2.300 m2 lahn produktif hilang
e. 3 hewan ternak, 7 babi, 1.600 ayam. 6,9 ton hewan ternak di konsumsi
f. 5.100 m2 hutan yang hilang setiap detik
g. 1 kendaraan bermotor dan 4,2 TV diproduksi
h. 532 orang datang ke mcdonald makan hamburger
Yang menjadi pertanyaan kenapa hal tersebut yang menjadi sebuah masalah bagi lingkungan hidup kita? mungkin sudah ada yang tahu dan ada juga yang belum. Bagi yang belum akan saya terangkan sedikit. Emisi CO2 merupakan sumber dari efek GRK (Gas Rumah Kaca). kenapa dikatakan efek gas rumah kaca? dikatan begitu karena apa yang terjadi mirip dengan keadaan yang terjadi di dalam sebuah rumah kaca. Cahaya yang masuk tidak dapat dipantulkan keluar. Begitulah yang terjadi di bumi kita, gelombang pendek dari matahari dipancarkan ke bumi, ketika sampai pada permukaan bumi cahaya dipantulkan kembali ke atas yang merubah cahaya menjadi gelombang panjang. seharusnya gelombang panjang tersebut dapat di kembalikan keatas melalui atmosfir bumi, tetapi yang terjadi malah memantul kembali meuju bumi sehingga terjadi pemanasan. hal inilah yang menyebabkan Global Warming (Pemanasan Global).
Sekarang kembali ke pertanyaan, kenapa hal yang telah disebutkan diatas menjadi maslah? sudah jelas jawabannya,karena hal-hal tersebut memicu efek gas rumah kaca. coba bayangkan saja dalam 1 hari ada 86.400 detik dikalikan rata-rata emisi gas tiap detik maka dihasilkan emisi CO2 sebanyak 33.696.000.000 m3. dikalikan sebulan, dikalikan setahun, dikalikan 10 tahun berapa triliun triliun triliun m3 CO2 yang diemisikan. Ditambah lagi meningkatnya populasi penduduk sehingga kebutuhan pangan juga meningkat. otomatis pangan harus terus lebih banyak diproduksi, padahal pertanian dan peternakan merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca berupa metana.
Apa yang terjadi pada kita sekarang membuktian bahwa upaya perbaikan dan pengelolaan lingkungan hidup seringkali kalah cepat dibandingkan laju kerusakan. Oleh karena itu mari kita lakukan perubahan terhadap pola hidup kita, agar bumi berhenti menangis dan kembali tertawa. Semoga tidak terjadi hal yang seperti salah satu artikel dalam blog ini yaitu SURAT DARI TAHUN 2070. Hijaulah Bumiku. Semoga bermanfaat. Amin 

PERANAN TANAH BAGI PERTANIAN


Bertani artinya bercocok tanam atau menanam tumbuh-tumbuhan, dengan maksud agar tumbuh-tumbuhan dapat berkembang biak menjadi lebih banyak sehingga nantinya dapat dipungut hasilnya.
Tujuan pokok menanam tumbuh-tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petanilah yang mengusahakan pertanian, petanilah yang mengerjakan tanah, petanilah yang menanam dan hasil yang diperoleh dari penanaman itu semata-mata tidak ditujukan untuk kepentingan sendiri, melainkan untuk mencukupi kebutuhan umum, baik dari lapisan atas maupun dari lapisan yang terbawah, semua hidup dan makan dari hasil pertanian.
Dengan bertambahnya penduduk dan semakin tingginya kebutuhan akan pangan, maka perlulah dilakukan budidaya. Dalam budidaya ada beberapa faktor yang sangat mepengaruhi hasil produksi, salah satunya adalah tanah.
Tanah mempunyai arti penting bagi tanaman. Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah memiliki fungsi untuk memberikan unsur hara dan sebagai media perakaran, menyediakan air dan sebagai tempat penampungan (reservoar) air, menyediakan udara untuk respirasi akar dan sebagai tempat bertumpunya tanaman.
Tanah yang dikehendaki tanaman adalah tanah yang subur. Tanah yang subur adalah tanah yang mampu untuk menyediakan unsur hara yang cocok, dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan suatu spesies tanaman.

Pemahaman fungsi tanah sebagai media tumbuh dimulai sejak peradaban manusia mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak menetap menjadi manusia pemukim yang mulai melakukan pemindah tanaman pangan/nonpangan ke areal dekat mereka tinggal. Pada tahap berikutnya, mulai berkembang pemahaman fungsi tanah sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman tersebut, sehingga produksi yang dicapai tanaman tergantung pada kemampuan tanah dalam penyediaan nutrisi ini (kesuburan tanah).
Dengan berkembangnya areal pemukiman/perkotaan, terjadi benturan kepentingan antara kebutuhan lahan untuk sarana transportasi dan pendirian bangunan dengan kebutuhan lahan pertanian, yang seringkali menyebabkan tergusurnya lahan pertanian yang produktif semata-mata karena alasan finansial.
Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan (natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam (natural force), sehingga membentuk regolith (lapisan berpartikel halus). Konsep ini dikembangkan oleh para geologis pada akhir abad XIX. Pandangan revolusioner menegenai tanah dikembangkan oleh Dokuchaev di Rusia pada sekitar tahun 1870, berdasarkan hasil pengamatannya terhadap :
1. Perbedeaan-perbedaan berbagai jenis tanah dijumpai suatu jenis tanah yang sama jika kondisinya relatif sama,
2. Masing-masing jenis tanah mempunyai morfologi yang khas sebagai konsekuensi keterpaduan pengaruh spesifik dari iklim, jasad hidup (tanaman dan ternak), bahan induk, topografi dan umur tanah
3. Tanah merupakan hasil evolusi alam yang bersifat dinamis sepanjang masa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadinya tanah dari batuan induk, menjadi bahan induk tanah, berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bahwa yang akhirnya membentuk tanah atas memerlukan waktu lama sekali sampai berabad-abad.
Adapun yang menyebabkan batu-batuan induk itu menjadi lapisan tanah dan menjadi tanah yang baik karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni sinar matahari, air, hawa, tumbuh-tumbuhan, makhluk hidup dan jasat hidup yang lain di dalam tanah
Dinamika dan evolusi alam ini terhimpun dalam definisi bahwa tanah adalah bahan mineral yang tidak padat (unconsolidated) terletak di permukaan bumi, yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro) dan topografi pada suatu periode waktu tertentu. Satu penciri beda utama adalah tanah ini secara fisik, kimiawi dan biologis, serta ciri-ciri lainnya umumnya berbeda dibandingkan bahan induknya, yang variasinya tergantung pada faktor-faktor pembentuk tanah tersebut.
Pengertian ini disebut sebagai definisi pedologis (pedo = gumpalan tanah) karena menurut Darmawijaya (1990) lebih menitikberatkan ilmu tanah sebagai ilmu pengetahuan alam murni dalam hal :
1. Asal mula dan pembentukan tanah yang tercakup dalam bidang kajian genesis tanah, dan
2. Nama-nama, sestematik, sifat kemampuan dan peyebaran berbagai jenis tanah yang mencakup dalam bidang kajian Klasifikasi dan Pemetaan Tanah. Hasil kajian tanah secara padalogis ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dasar dalam pemanfaatan masing-masing jenis tanah secara efisien dan rasional. Kajian Padalogi antara lain meliputi Agrogeologi, Fisika, Kimia dan Biologi Tanah, Morfologi dan Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentangan Lahan, Ilmu Ukur Tanah, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Pemahaman tanah sebagai media tumbuh tanaman pertama kali dikemukakan oleh Dr. H. L. Jones dari Cornell University Inggris (Darmawijaya, 1990), yang mengkaji hubungan tanah pada tanaman tingkat tinggi untuk mendapatkan produksi pertanian yang seekonomis mungkin. Kajian tanah dari aspek ini disebut edaphologi (edhapos = bahan tanah subur), namun pada realitasnya kedua definisi selalu terintegrasi. Kajian Edhapologi ini antara lain meliputi Kesuburan tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah dan Bioteknologi Tanah, sedangkan yang merangkum kajian Pedologi dan Edhapologi sekaligus atara lain meliputi Pengolahan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Tata Guna Lahan, Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Menurut Kemas Ali Hanafiah, tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai “lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh-berkembangnya perakaran penompang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain) dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan (Dasar-dasar ilmu tanah, 2009:4)”.
Atas dasar definisi ini maka tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama, yaitu :
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempunyai dua peran utama, yaitu :
a. Penyokong tegak tumbuhnya trubus (bagian atas) tanaman
b. Sebagai penyerap zat-zat yang dibutuhkan tetanaman
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas metabolismenya, baik selama pertumbuhan maupun untuk berproduksi, meliputi air, udara dan unsur-unsur hara
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota terutama mikroflora tanah seperti :
a. Zat-zat pemacu tumbuh (hormone, vitamin dan asam-asam organic khas)
b. Antibiotik dan toksin yang berfungsi sebagai anti hama-penyakit tanaman di dalam tanah dan
c. Senyawa-senyawa atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer tersebut atau transformasi zat-zat toksik eksternal seperti pestisida dan limbah industry berbahaya
4. Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negative karena merupakan hama-penyakit tanaman.
Fungsi-fungsi tanah yang sedemikian vitalnya dalam penyediaan bahan pangan, papan dan sandang bagi manusia (juga bagi hewan) ini membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah tidak saja dituntut untuk berpengetahuan tantang tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai pelindung tanaman dari serangan hama-penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri berbahaya.
Tanah yang subur memiliki sifat fisik kimia dan biologi yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Sifat tersebut antara lain:
1. Struktur Tanah
Struktur tanah memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang dikehendaki ialah struktur tanah yang remah. Keuntungan struktur tanah demikian ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut sangat memacu pertumbuhan jasad renik tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di dalam tanah. Oleh karena itu, untuk memperbaiki strutur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk organik (pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau ).
Salah satu contoh tanah yang berstruktur jelek adalah tanah liat. Tanah ini tersusun atas partikel-partikel yang cukup kecil. Sangat kecil kalau dibandingkan dengan tanah pasir. Partikel tanah liat kurang lebih sama dengan seperseratus kali partikel tanah pasir. Kehalusannya membuat tanah liat cenderung menggumpal, terlebih pada musim hujan, dan amat rakus menghisap air. Jeleknya lagi, tanah liat akan menahan air dengan ketat sehingga keadaannya menjadi lembab dan udara pun berputar cukup lambat. Bila nantinya kering, tanah liat akan menggumpal seperti batu dan sifatnya pun kian kedap terhadap udara. Itu sebabnya kerap kali dijumpai tanah liat banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat keramik dan batu bata. Tentunya tanaman kalau ditanam pada tanah tersebut, kehidupannya akan menderita karena akarnya tak mampu menembus lapisan tanah padat.
Ada pula tanah yang struktur terlalu porous, seperti tanah pasir. Pada tanah tersebut tanaman juga tidak akan tumbuh subur. Pasalnya, sifat porous tanah tersebut sangat mudah merembeskan air yang mengangkut zat-zat makanan hingga jauh ke dalam tanah. Akibatnya, zat-zat makanan yang dibutuhkan tanaman tersebut tidak bisa terjangkau oleh akar.
Lalu, mengapa tanaman yang ditanam bukan di tanah pasir dan tanah liat masih saja tumbuh kerempeng seperti kurang makan? Kasus serupa ini memang paling banyak terjadi dan sering dikeluhkan petani. Ini ada hubungannya dengan kesuburan tanah yang meliputi: kandungan hara, derajat keasaman (pH), pengolahan tanah, dan segi perawatan lain.
2. pH Tanah
Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk diketahui:
a. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
a. Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro, seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. Pada tanah alkali, ditemukan juga unsur yang dapat meracuni tanaman, yaitu natrium (Na) dan molibdenum (Mo).
b. Derajat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik.
Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati netral (6,5-7). Namun, kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH yang berbeda-beda seperti yang tertera.
Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimum. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan. Karenanya, pH tanah sangat penting diketahui jika efisiensi pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah.
Derajat keasaman (pH) tanah yang sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur. Sebelum pengapuran, pH tanah harus diketahui terlebih dahulu. Nilai pH yang didapat akan menentukan jumlah kapur yang harus ditebarkan.
Secara vertikal tanah berdifferensiasi membentuk horizon-horizon (lapiasan-lapisan) yang berbeda-beda baik dalam morfologis seperti ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik fisik kimiawi, dan biologis masing-masingnya sebagai konsekuensi bekerjanya faktor-faktor lingkungan terhadap bahan induk asalnya maupun bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup di atasnya dan mineral nonbahan-induk yang berasal dari letusan gunung api, atau yang terbawa oleh aliran air. Susunan horizon-horizon tanah dalam lapisan permukaan bumi stebal 100-120 cm disebut sebagai profil tanah.
Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari :
1. 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan
2. 50 % ruang pori, berisi 25 % air dan 25 % udara, seperti tertera pada gambar berikut.

Gambar 1. Sketsa proporsi komponen-komponen tanah mineral

Khusus untuk tanah gambut, komposisi ini relatif berlainan, karena bagian padatnya 100% dapat berupa bahan organik, sedangkan ruang porinya 100% dapat terisi air, sehingga ketiadaan bahan mineral dan udara pada tanah ini merupakan masalah utama dalam pemanfaatannya menjadi lahan pertanian produktif.
Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada :
1. Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar
2. Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT (bahan organic tanah) tinggi, sebalinya pada tanah gundul (tanpa vegetasi)
3. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun), sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan
4. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.
Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh.
Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumber gas :
1. O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepasakan CO2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya),
2. CO2 bagi mikrobia fotosintetik, dan
3. N2 bagi mikrobia pengikat N.
Beberapa gas seperti CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia tanah. Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktivitas mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.
Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tetanaman dan biota tanah. Sebagian besar ketersediaan dan penyerapan seperti N, K, dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan mekanisme aliran masa air, baik ke permukaan akar maupun transportasi ke daun. Oleh karena itu , tanaman yang mengalami defisiensi (kekurangan) air tidak saja akan layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara.
Untuk menghasilkan 1 g biomass kering, tanaman membutuhkan sekitar 500 g air, yang 1 %nya mengisi setiap unit sel-sel tanaman.
Bahan organik dan mineral tanah terutama berfungsi sebagi gudang dan penyuplai hara bagi tetanaman dan biota tanah. Bahan mineral melalui bentuk partikel-partikelnya merupakan penyusun ruang pori tanah yang tidak saja berfungsi sebagai gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi, makin sedikit ruang pori ini akan makin tidak berkembang sistem perakaran tanaman. Bahan organik merupakan sumber energi, karbon dan hara bagi biota heterotrofik (pengguna senyawa organik), sehingga keberadaan BOT (bahan organik tanah) akan sangat menentukan populasi dan aktivitasnya dalam membebebaskan hara-hara tersedia yang dikandung BOT tersebut.
Dalam berpenetrasi ini, pada kondisi ideal perakaran tanaman dapat tumbuh dan berpenetrasi baik secara lateral maupun vertikal sejauh beberapa cm per hari, sehingga tanaman jagung dewasa yang ditanam berjarak 100 cm dapat mempunyai sistem perakaran yang saling bersentuhan dengan kedalaman lebih dari 2 meter bahkan tanaman alfalfa diketahui dapat mencapai kedalaman sampai 7 meter, dengan merata 2 – 3 m. tanaman kedelai dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral dan 1 m horizontal. Makna terpenting dari makin berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya hara dan air yang dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhannya selama proses pertumbuhan dan produksinya, dan akhirnya makin produktif suatu areal lahan.

perbanyakan tanaman secara vegetatif dan generatip


PENDAHULUAN
I.             Latar Belakang
Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
A.  Pembiakan Generatif
        Pembentukan biji melalui proses penyerbukan (jatuhnya tepung sari pada kepala putik) kemudian dilanjutkan dengan pembuahan (peleburan antara gamet jantan dari tepung sari dan gamet betina dari putik).
        Dalam kontek  agronomi, benih sebagai bahan tanaman merupakan biji yang diproduksi, diproses, dan diuji dengan metode standar sehingga memenuhi persyaratan sebgai bahan tanaman. Peran teknologi benih (merupakan rangkaian kegiatan sejak produksi, pemanenan, pengeringan, pengolahan/prosesing, pengujian sampai dengan sertifikasi benih) sangat strategis dalam rangka penyediaan benih bermutu dalam jumlah dan saat yang dibutuhkan.
B.  Pembiakan Vegetatif
        Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan.
        Pada ”layerage” stimulasi saat organ vegetatif masih bersatu dengan tanaman, misalnya, ”layerage” di atas tanah (cangkokan). Stimulasi pada setek saat organ vegetatif sudah dipisahkan dari tanaman, misalnya setek akar, setek batang, setek daun, dan setek tunas/mata tunas.
Pengertian penyambungan adalah menyambung suatu bagian tanaman (pupuk/mata tunas) pada bagian tanaman lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi tanaman baru. Penyambungan tanaman bisa dalam bentuk ”grafting” (batang atas berupa pucuk), budding atau okulasi”(batang atas berupa mata tunas), susuan (saat penyambungan batang bawah dan atas masih pada tanaman masing-masing.
Salah satu keuntungan penyusuan tanaman adalah tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Dibandingkan pada ”grafting” dan okulasi. Disamping itu daya adaptasi tanaman batang atas dapat lebih luas. Dibanding tanda batang bawah spesies tanaman lain. Apabila dalam budidaya tanaman ada kesulitan dalam menggunakan benih dan berbagai cara perbanyakan vegetatif, maka penggunaan bibit dari kultur jaringan dianggap jalan keluar yang perlu ditempuh.
 
PEMBAHASAN
A.     Perbanyakan secara Generatif
Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (kepala putik). Secara alami proses penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Namun, saat ini penyerbukan sering dilakukan manusia, terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak atau menyilang tanaman dari beberapa varietas yang berbeda.
Keunggulan tanaman hasil perbanyakan secara generatif adalah sistem perakarannya yang kuat dan rimbun. Oleh karena itu, sering dijadikan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambungan. Selain itu, tanaman hasil perbanyakan generatif juga digunakan untuk program penghijauan di lahan-lahan kritis yang lebih mementingkan konservasi lahan dibandingkan dengan produksi buahnya. Bahkan, kegiatan budidaya tanaman sayur dan beberapa jenis buah-buahan semusim seperti semangka dan melon tetap menggunakan bibit biji yang berasal dari perbanyakan secara generatif, tetapi bibit yang digunakan merupakan bibit-bibit unggul atau bibit biji varietas hibrida yang kualitas dan kuantitas buahnya tidak diragukan lagi.
Sementara itu, ada beberapa kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya sama, atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan sifat pohon induknya. Namun, ada juga yang sama sekali tidak membawa sifat unggul pohon induk, bahkan lebih buruk sifatnya. Keragaman sifat ini terjadi karena adanya pengaruh mutasi gen dari pohon induk jantan dan betina.
Kelemahan lainnya, pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif juga relatif lambat. Karena diawal pertumbuhannya, makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman. Akibatnya, tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah. Contohnya tanaman mangga, durian, lengkeng, manggis atau duku yang berasal dari hasil perbanyakan secara generatif, baru akan berbuah setelah 8-10 tahun setelah tanam.
Dikenal dua tipe yaitu biji :
1.               Biji ortodoks, yakni biji yang dapat disimpan dalam waktu lama sebelum dikecambahkan,contohnya akasia, sengon, sawokecik, jati, cemara gunung, ulin, merbau dan lain-lain.
2.               Biji rekalsitran, yaitu biji yang tidak membutuhkan penyimpanan,disarankan setetah biji masak langsung ditabur pada bak persemiaan. Biji tipe ini biasanya memiliki kulit lunak, kandungan air tinggi serta tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Apabila disimpan terlalu lama akan menurunkan daya kecambahan. Contohnya: biji tanaman merantai, mahoni, nangka, pulai imba, turi dan lain-lain.
Kedua tipe biji yang berbeda tersebut menuntut perlaküan yang berbeda baik dalam cara penyimpanan, pemecahan penghambat kecambah (skarifikasi), dan penaburan dipersemaian. Dapat diterangkan ketika jenis tanaman  tersebut sudah masak baik secara fisik dan fisiologis maka biji segera dipanen. Setelah biji dipanen perlakuan lanjutan yang dibutuhkan adalah penaburan di bedeng semai.
Menurut Ardiant (2009), hal-hal yag perlu disiapkan dalam perbanyakan generative adalah :
a.       Menyiapkan Biji
Setelah biji dikeluarkan dari buah atau polongnya, bersihkan daging bauh dan lendir yang menempel agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur. Untuk biji yang berukuran bersar seperti biji mangga atau durian, pembersihan cukup dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih. Sementara itu, untuk biji berukuran kecil seperti biji jambu, atau biji yang terbungkus lapisan pembungkus (pectin) seperti biji pepaya, pembersihan dilakukan dengan meremas-remasnya menggunakan abu gosok sampai lendirnya hilang, lalu dicuci dengan air bersih.
Setelah bersih, biji diseleksi dengan melihat penampilan fisiknya. Biji yang memenuhi syarat sebagai benih adalah biji yang padat dan bernas, bentuk dan ukurannya seragam, permukaan kulitnya bersih dan tidak cacat. Kemudian biji hasil seleksi fisik direndam dalam air. Pilih biji yang tenggelam, karena ini menandakan daya kecambahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji yang terapung. Biij-biji inilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara generatif.
Sementara itu, untuk mencegah serangan penyakit, rendam biji di dalam larutan fungisida dan bakterisida seperti Benlate atau Dithane dengan dosis 2-3 gram/liter. Bisa juga menggunakan larutan formalin 4% atau sublimat 1% dengan dosis sesuai dengan aturan yang tertera di label kemasan.
Ada beberapa tanaman yang bijinya harus segera disemai setelah dikeluarkan dari buah atau polongnya. Biji seperti ini dikenal dengan biji rekalsitrans yaitu biji yang daya kecambahnya akan menurun jika disimpan terlalu lama, atau bahkan tidaka akan tumbuh jika dikeringkan. Contohnya adalah biji kemiri, meranti, mahoni, mangga, durian, dan nangka.
Namun, ada juga biji yang tetap berdaya kecambah tinggi walaupun sudah dikeringkan sampai kadar airnya hanya 5-10% dan disimpan dalam waktu yang lama. Asalkan dikemas dengan baik dan selalu terjaga suhu, cahaya dan kelembabannya. Biji seperti ini disebut biji orthodok. Contohnya adalah biji sayuran seperti cabai dan tomat; biji tanaman buah berumur pendek seperti semangka, melon, dan pepaya; serta biji tanaman kehutanan seperti jati dan sengon.
a.       Perlakuan Biji
Ada kalanya biji yang disemai lambat berkecambah bahkan tidak berkecambah sama sekali, walaupun media semainya sudah cocok. Hal ini disebabkan oleh dormansi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji oleh lapisan kulit atau senyawa tertentu. Sebenarnya, dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi berakibat pada lambatnya proses perkecamabahan. Berikut ini jenis-jenis dormansi biji dan cara mengatasinya.
b.1 Dormansi Fisik
Dormansi fisik sering terjadi pada biji tanaman sayuran dan beberapa jenis tanaman kehutanan seperti sengon, akasia, jambu mete dan kaliandra. Penyebabnya adalah kulit biji yang tidak dapat dilewati oleh air. Cara mengatasinya, siram dan rendam biji dalam air panas selama 2-5 menit sampai kulitnya menjadi lebih lunak. Kemudian, rendam biji di dalam air dingin selama 1-2 hari agar air dapat menembus pori-pori kulit biji dan sampai ke embrionya.
b.2 Dormansi Mekanis
dormansi mekanis sering terjadi pada biji jati, kemiri, kenari, dan mangga. Penyebabnya adalah kulit biji yang terlalu keras sehingga sulit ditembus calon akar dan tunas. Pada biji mangga, dormansi ini dapat diatasi dengan menyayat dan membuang kulit bijinya. Sementara itu, pada biji yang terbungkus tempurung seperti biji kemiri dan kenari, dormansi mekanis dapat diatasi dengan membuang tempurungnya menjadi tipis, rusak atau retak agar mudah ditembus calon akar dan tunas. Caranya dengan mengetok pukul, mengikir-asah, menggesekkan pada lantai kasar, menggesek menggunakan kertas pasit, atau dengan membakarnya sebelum disemai.
b.3 Dormansi Kimia
dormansi kimia sering terjadi pada biji yang mengandung lapisan pektin seperti biji pepaya. Penyebabnya adalah adanya kandungan zat tertentu di dalam biji yang menghambat perkecambahan. Cara mengatasinya, rendam biij di dalam larutan Atonik dengan dosis 1 cc per 2 liter air selama 1 jam. Kemudian peram biji dengan gulungan kain basah selama 24 jam.
c. Penyemaian
Biji dapat disemai secara massal atau satu per satu. Jika disemai massal, wadah yang digunakan adalah bedengan. Jika disemai satu per satu wadah yang digunakan adalah wadah-wadah kecil seperti kotak kayu, polibag, pot plastik, keranjang kayu (besek), atau gelas bekas air mineral.
c.1. Penyemaian di Bedengan
Biji yang biasa disemai di bedengan adalah biji buah-buahan berukuran besar seperti mangga, advokad, nangka, cempedak, durian atau tanaman kehutanan yang memerlukan banyak bibit dalam pembudidayaannya sehingga tidak efisien jika disemai di dalam wadah-wadah kecil.
Lahan untuk bedeng semai dipilih yang permukaan tanahnya relatif rata, sistem drainasenya baik dan dekat dengan sumber air untuk penyiraman. Kemudian diolah dengan cara dicangkul sedalam 25-30 cm, lalu haluskan dan bersihkan dari gulma, sampah serta bebatuan. Setelah itu, buat bedeng semai dengan lebar 100 cm dan tinggi 30 cm atau lebih,. Panjang bedeng disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan.
Sebaiknya bedeng semai dibuat ditempat terbuka dan menghadap ke arah utara-selatan agar mendapat sinar matahari penuh terutama di pagi hari untuk membantu mempercepat perkecambahan biji yang disemai. Untuk mencegah longsornya tanah bedeng, beri penahan dari belahan bambu di sekeliling bedeng semai.
Agar tanah bedeng semai menjadi remah dan subur campurkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak satu kaleng minyak per meter persegi bedengan. Tambahkan juga pasir atau sekam padi dengan jumlah yang sama. Tanah bedeng semai yang remah dan subur membuat akar-akar tanaman muda tumbuh lurus dan rimbun, serta memudahkan pemindahan bibit ke media penyapihan atau ke lahan tanam yang sesungguhnya. Setelah itu, barulah biji disemai.
Untuk tanaman sayur dan tanaman hias, bijinya cukup ditebar diatas permukaan bedeng semai lalu ditutup lapisan tanah secara tipis agar tidak terbawa air saat penyiraman atau ketika turun hujan. Untuk menghindari serangan hama, taburkan insektisida dan nematisida berbahan aktif Carbofuran diatas permukaan bedeng semai.
Untuk tanaman buah-buahan dan tanaman kehutanan, bijinya dimasukkan ke dalam lubang tanam yang dibuat sedalam 7,5 cm dengan pola jarak 5-10 cm x 7,5 – 10 cm. Perlu diperhatikan, peletakan biji berukuran besar seperti biji durian, mangga, nangka atau advocad harus dengan posisi yang tepat. Bagian sisi calon tunas dan akar harus menghadap ke bawah. Jika terbalik, pertumbuhan akar dan batang membengkok sehingga mengganggu pertumbuhan bibit.
Setelah itu, lubang tanam ditutup tanah atau pasir setebal 1 cm. Tanah yang digunakan untuk menutup lubang tanam dicampur dengan insektisida dan nematisida berbahan aktif carbofuran seperti Furadan, Indofuran, dan Petrofur dengan dosis 10-20 gram per m2. Tujuannya adalah untuk menghindari serangan hama.
Untuk menjaga agar kelembabannya tetap tinggi, permukaan bedeng semai ditutup dengan jerami atau serbuk gergaji. Selain itu, diatas bedeng semai juga dipasang naungan berupa paraner, atap jerami, anyaman bambu atau daun kelapa untuk melindunginya dari sinar terik matahari dan air hujan. Jika naungan yang digunakan bukan paranet, pemasangannya harus dibuat condong ke arah barat agar bibit di persemaian cukup menerima sinar matahari pagi. Untuk itu, tiang naungan dibuat setinggi 120 cm di sebelah timur, dan 90-100 cm di sebelah barat. Naungan baru boleh dibuka setelah biji berkecambah tetapi bibit tetap harus disiram pada pagi atau sore hari. Lamanya perkecambahan biji di bedeng semai tergantung pada jenis tanamannya. Biji cabai atau tomat berkecambah 3-5 hari setelah semai. Biji tanaman buah seperti mangga atau durian, berkecambah 3-6 minggu setelah semai.
c.2. Penyemaian di Bedengan
Sebelum media dimasukkan, dasar wadah yang digunakan untuk menyemaikan biji harus diberi lubang, kecuali jika wadah yang digunakan berupa besek karena sudah memiliki lubang-lubang. Tujuannya melancarkan keluarnya air siraman sehingga tidak menggenang di dalam wadah. Setelah itu, wadah diisi dengan salah satu campuran media sebagai berikut berikut:
o   Campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir atau sekam dengan perbandingan 1:1:1
o   Campuran Spgagnum moss dan pasir dengan perbandingan 3:2
o   Campuran pasir, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1
o   Untuk menambah kesuburan, tiap 1 m3 campuran media tambahkan 2-3 kg TSP atau NPK yang telah dihaluskan, lalu disterilisasikan dengan menjemurnya selama 3-4 hari. Cara lain untuk mensterilkan media adalah dengan mengukusnya selama 30 menit pada suhu 750C atau bisa juga dengan menamburkan insektisida atau nematisida berbahan aktif carbofuran seperti Furadan, Curaterr, atau Petrofur dengan dosis sesuai dengan aturan yang tertera di label kemasan.
o   Setelah wadah dan media semai telah siap, barulah biji disemai. Cara penanaman dan jumlah biji yang disemai tergantung pada wadah yang digunakan.
o   Jika wadah yang digunakan adalah kotak kayu, biji cukup ditebar diatas permukaan media. Setelah itu, ditutup dengan lapisan tanah setebal 1 cm, lalu disiram sampai basah
o   Jika wadah yang digunakan berupa wadah-wadah tunggal seperti polibag, besek, pot plastik atau gelas kemasan air mineral, biji dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 1-3 butir per wadah. Namun, jika semua biji berkecambah, hanya satu bibit terbaik yang dipelihara sampai siap dipindahkan ke media penyapihan atau ke lahan tanam sesungguhnya.
o   Setelah itu, siram media semai sampai basah, lalu letakkan wadahnya di tempat terlindung. Misalnya, di bawah naungan pohon, di teras rumah atau dibuatkan naungan khusus dari paranet. Sementara itu, untuk menjaga agar media tetap lembab, permukaannya ditutup dengan kain dan disiram rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Selain kain, penutup media berupa plastik dapat juga digunakan, tetapi harus dibuka terlebih dahulu saat melakukan penyiraman. Kain atau plastik penutup baru dilepas saat biji mulai berkecambah.
c.3. Penyemaian Menggunakan Coco Pot
Selain disemai menggunakan media tanah, biji dapat juga disemai di media non-tanah seperti coco pot atau rockwool. Biasanya media seperti ini dijual dalam kemasan tray, dan dilengkapi dengan pot-pot kecil sebagai wadahnya. Keuntungan memakai media ini adalah lebih praktis karena berukuran kecil, ringan serta lebih steril.
Sebelum digunakan, coco pot atau rockwool direndam terlebih dahulu di dalam air sampai mengembang lima kali lipat dari ketebalan awal. Biji yang disemai dimasukkan sebanyak 2-3 butir ke lubang yang tersedia di tengah media. Kemudian letakkan media ditempat yang teduh. Untuk menjaga lekembabannya, siram dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
d. Penyapihan Bibit
Bibit yang tumbuh secara massal di bedeng semai biasanya tumbuh saling berdesakan karena rapatnya jarak penebaran biji. Oleh karena itu, sebagian bibit harus dipindahkan ke media penyapihan agr pertumbuhannya dapat berlangsung baik. Penyapihan juga dilakukan kepada bibit yang tumbuh di dalam wadah-wadah kecil atau media khusus non-tanah karena media ini tidak dapat menampung perakaran bibit yang terus berkembang.
Penyapihan bibit dilakukan di bedeng sapih atau di dalam polibag. Penyapihan di bedengan lebih cocok digunakan untuk bibit tanaman buah tahunan atau tanaman kehutanan. Sementara itu, bibit tanaman sayuran dan tanaman buah semusim seperti melon dan semangka lebih baik disampih di dalam polibag, karena hanya disapih selama 2-4 minggu sebelum tanam di lahan tanam. Media yang digunakan untuk penyapihan bibit adalah campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Penyapihan dilakukan setelah bibit tumbuh setinggi 5-10 cm untuk tanaman berbiji kecil dan 15-20 cm untuk tanaman berbiji besar. Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih dahulu. Hanya bibit yang tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan. Sementara itu, bibit yang tumbuh lambat, kerdil, tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang.
Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan. Bahkan , jika dijadikan batang bawah, penyambungan atau penempelan batas atas dapat dilakukan saat bibit masih berada di dalam polibag.
Sementara itu, untuk bibit yang tumbuh di gelas kemasan air mineral, wadahnya harus dilepas terlebih dahulu sebelum bibit ditanam di media penyapihan. Lakukan dengan hati-hati agar bola akar tidak terbongkar dan perakaran tidak terputus. Caranya dengan meremas-remas secara berlahan bagian luar wadah sampai media yang menempel di wadah terlepas. Kemudian, selipkan bagian batang bibit diantaranya jari telunjuk dan jari tengah tangan, lalu balikkan posisi wadah ke arah bawah, dan tarik ke atas secara perlahan sampai terlepas dari bola akar. Sementara itu, jika disemai menggunakan media tanam coco pot atau rockwool, bibit diangkat beserta medianya lalu pindahkan ke media penyapihan. Berikut ini langkah-langkah melakukan penyapihan.
1.      Penyapihan Di Bedengan.
Bedeng sapih dibuat sama dengan bedeng semai berukuran lebar 100 cm dan tinggi 30 cm. Namun di bedeng sapih dibuatkan lubang-lubang tanam sedalam 10 cm dengan jarak 75 x 75 cm. Jarak tanam ini sudah cukup untuk menjamin tumbuhnya bibit sehingga tidak saling bersentuhan sampai berumur 1-2 tahun.
Bibit yang telah diseleksi dari persemaian ditanam sebatas leher akar, lalu lubang tanam ditutup dengan lapisan tanah dan dipadatkan agar akar bibit dapat menyatu dengan tanah bedengan. Setelah itu, siram bedengan secukupnya, jangan terlalu basah atau air siraman jangan sampai menggenang.
Untuk melindungi bibit dari sengatan sinar matahari, beri naungan setinggi 180 cm di sebelah timur, dan 120 cm di sebelah barat. Awalnya naungan dibuat rapat agar intensitas cahaya matahari yang masuk hanya sekitar 50%. Namun seiring dengan perkembangan bibit, perlahan-lahan kerapatan naungan dikurangi sampai akhirnya dibuka seluruhnya.
Beri pupuk kandang setiap 2-3 bulan sekali agar pertumbuhan bibit semakin cepat. Selain ituk, setiap 1-2 bulan sekali tambahkan 100-150 gr NPK 15-15-15 ditambah 100 gr urea per bibit, atau campuran 50-100 gr urea, 200-40 gr SP-36 dan 50-70 gr KCl per bibit. Untuk mengatasi hama dan penyakit, semprotkan insektisida seperti Curacron, Pegasus atau Decis serta fungisida seperti Antracol, dan Dithane dengan dosis sesuai dengan aturan pakai yang ada dikemasannya.
Saat sudah besar, bibit di bedeng sapih dapat ditanam di lahan atau di pot permanen untuk pembesaran. Pemindahannya harus dilakukan secara hati-hati agar akar bibit tidak rusak atau terputus. Oleh karena itu bola akarnya tidak langsung dicabut tetapi digali secara bertahap. Caranya, gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kiri, baru setelah itu gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kanan. Setelah itu, angkat bibit dan bungkus bola akarnya dengan karung plastik agar tidak pecah.
Untuk bibit yang dijadikan batang bawah, penyambungan atau okulasi dengan batang atas dapat dilakukan di bedeng sapih. Umur batang bawah siap sambung bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung pada jenis tanamannya. Sebagai contoh, jeruk dapat diokulasi saat berumur 1 bulan; mangga, durian dan advocad dapat disambung sejak usia 2-3 bulan. Sementara itu, manggis baru dapat disambung saat berumur 24 bulan.
2.      Penyapihan Dalam Polibag
Penyapihan ini paling baik dilakukan karena memudahkan proses pemindahan bibit ke lahan pembesaran atau saat pengangkutan. Ukuran polibag yang digunakan sebagai wadah menyapih bervariasi tergantung pada jenis tanamannya. Untuk bibit sayuran dan buah-buahan semusim, digunakan polibag berukuran 10 x 15 cm. Sementara itu, untuk bibit tanaman buah tahunan digunakan polibag yang lebih besar; berukuran 15 x 20 cm, 15 x 30 cm atau 20 x 30 cm. Proses penyambungan atau okulasi tersebut dilakukan di dalam polibag sehingga bibit harus tetap berada di polibag dalam waktu cukup lama, 1-2 tahun.
Sebelum digunakan, 2/3 bagian polibag diisi dengan media, lalu dibuat lubang tanam tepat di tengah media. Bibit ditanam sebatas leher akar. Jika akar tunggang bibit terlalu panjang, potong terlebih dahulu agar sesuai dengan ukuran polibag. Kemudian, tutup lubang tanam dengan sisa media dan padatkan agar bibit dapat berdiri tegak.
Selama penyapihan, bibit disiram rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan menggunakan gembor atau gayung yang cucuran airnya dihambat dengan telapak tangan agar media tidak terbongkar atau terbawa air siraman. Satu bulan sekali bibit diberi pupuk daun dengan kandungan N tinggi seperti Bayfolan, Gandapan Maxima, Gandasil D, Growmore atau Hyponex Hijau dengan dosis satu sendok per bibit. Untuk mengatasi hama dan penyakit, semprotkan insektisida seperti Curacron, Pegasus, atau Decis serta fungisida seperti Antracol dan Dithane dengan dosis sesuai dengan aturan pakai di kemasannya.
Rangkaian teknik perbanyakan generatif yang dilakukan dalam kehutanan antara lain sebagai berikut (Anonim 1, 2009) :
1. Pengunduhan Buah/Biji
Biji yang sudah masak secara fisik dan fisiologis dipanen dengan cara dipanjat / diambil dengan galah. Pada beberapa jenis tertentu biji yang sudah masak dibiarkan jatuh dari pohonnya kemudian dikumpulkan dari lantai hutan.
2. Seleksi Buah/biji
Biji yang telah dipanen kemudian dipilih yang bernas, tidak kosong, sehat dan tidak diserang hama/penyakit. Cara pemisahannya dapat dilakukandengan perendaman dalam air, dimana biji yang terapung dibuang. Seleksi yang lain dapat dibedakan berdasarkan besar kecilnya biji maupun bentuknya
3. Penyimpanan Biji
Biji yang termasuk kategori biji ortodoks disimpan dalam suhu dan wadah tertentu untuk menjaga kelembaban udara dan kadar airnya. Biasanya biji dimasukkan ke dalam kantung plastik kemudian disimpan dalam lemari berpendingin (DCS= Dry Cool Storage). Dengan cara penyimpanan yang tepatdiharapkan kelembaban dan kadar air dalam biji dapat dipertahankan dalam waktu tertentu sampai biji tersebut ditabur.
4. Penaburan biji
Jenis biji rekalsitran yang tidak memerlukan waktu simpan yang lama segera disemaikan dalam bak tabur. Perlakuan pada tingkat persemaian yang perlu diperhatikan adalah kecukupan air, media yang sarang (porous), interisitas sinar matahani dan kelembaban udara.
5. Penyapihan
Dalam waktu tertentu biji yang tetah ditabur akan memuncutkan tunas tanaman. Setelah muncul daun muda yang sempurna segera pindahkan tanaman dan bak persemaian ke dalam polybag yang berisi campuran media tanah dan pupuk kompos. Tempatkan ke dalam areal persemaian yang memiliki intensitas cahaya matahari 50-75%, lakukan penyiraman secukupnya dan berikan pupuk dasar agar menunjang pertumbuhan tanaman.
6. Pemeliharaan dan Perawatan sampai dengan siap tanam
Tanaman dipelihara antara lain dengan pemberian pupuk, pembersihan dari gulma, penyemprotan dengan insektisida/fungisida ketika tanaman diserang hama/jamur dan pemeliharaan lainnya. Lama pemeliharaan ditingkat semai bervaniasi antara 4-6 bulan sampai siap tanam.
Skarifikasi Biji
Biji buah tanaman hutan memiliki bentuk dan ukuran yang bervaniasi. Dan bebenapa bentuk tersebut sering dijumpai biji yang memiliki kulit keras yang menghambat perkecambahan. Teknik pemecahan kuLit biji ini disebut skanifikasi.
Cara skarifikasi yang digunakan antara lain:
  1. Pengamplasan untuk menipiskan bagian bakal tunas.
  2. Penjemuran dan perendaman biji secara bergantian, untuk memperlakukan biji seekstrim mungkin sehingga kulit biji menjadi pecah. Dengan demikian diharapkan air dan udara dapat masuk dalam biji untuk mempercepat munculnya tunas.
  3. Pemecahan kulit yang tebal atau pengupasan sebagian kulit, agar biji dapat berkecambah.
  4. Peng-ovenan biji dalam suhu tertentu.
  5. Perendaman dalam larutan kimia tertentu, antara lain asam suLfat (H7S04) dan Asam klonida (HCl).
B.     Perbanyakan Secara Vegetatif
Pembiakan vegetatif adalah bibit yang dihasilkan dari bagian vegetatif tanaman (pucuk, batang dan daun). Keuntungan dari pembiakan ini adalah pembiakan bibit dapat dilakukan secara masal, lebih mudah, kualitas tanaman yang sudah seragam (Widarto, 1996). Dengan metode ini, pohon induk dapat dipertahankan sebagai sumber genetik (konservasi) dan dibuatkan kopinya sebagai sumber eksplan (bahan tanaman) selanjutnya.
Metode yang diperlukan dan cocok bagi setiap jenis tanaman sangatlah berbeda, hal tersebut tergantung sifat fisiologis tanaman pada bagian batang, pucuk ataupun daunnya. Tahapan-tahapan umum yang penting untuk disiapkan setelah menemukan pohon-pohon induknya, seperti :
1. Pembuatan Kebun Pangkas
Kebun pangkas (sumber bahan vegetatif) dapat berasal dari anakan, bibit biji maupun dari hasil vegetatif yang ditanam dekat areal pembuatan bibit dan dirawat secara intensif. Bentuk kebun pangkas bisa berupa kebun pangkas bedengan, kebun pangkas revolving cutting technique (RCT) meranti dan kebun pangkas mini (contoh pada jati) (Gambar 1, 2 dan 3).
Pemeliharaan kebun pangkas meliputi pemupukan dengan dosis N tinggi dengan dosis (50 - 100) gr/pohon untuk merangsang pertumbuhan tunas setelah dipangkas, selain itu pemberian insektisida maupun fungisida. Pemberian pupuk dilakukan setelah pemangkasan dan fungisida ataupun pestisida apabila terlihat serangan.
2. Tempat tumbuh biakan vegetatif
Tempat tumbuh yang diperlukan disesuaikan dengan jenis tanaman dan metode yang digunakan (setek, okulasi, sambung dan grafting), masing-masing memerlukan kondisi khusus. Sedangkan untuk cangkok dapat dilaksanakan pada kondisi alam terbuka hanya waktu dan medianya perlu diperhatikan.
Beberapa model tempat tumbuh yang telah digunakan dalam pembuatan bibit, diantaranya ADH1 (Abidin dkk, 2007), KOFFKO (Subiakto et al,2005) dan rumah kaca dengan masing-masing kriteria yaitu :
a.             Model ADH1 dimana pengendalian intensitas cahaya, suhu dan kelembaban secara manual (Gambar 4).
b.            System KOFFKO digunakan untuk jenis-jenis yang memerlukan kondisi khusus seperti intensitas cahaya yang optimal, kondisi suhu yang stabil, dengan kelembaban tinggi (hampir seluruh jenis meranti). System ini menggunakan otomatik kontrol yang bekerja berdasarkan sensor kondisi suhu, pada saat suhu meningkat dari target maka system pengkabutan akan bekerja. Karena dalam pengkabutan menggunakan air maka digunakan sungkup agar bahan tanaman tidak membusuk (Gambar 5).

c.             Pembuatan okulasi dapat dilaksanakan di dalam rumah kaca atau di persemaian, berupa bedengan dengan naungan yang cukup untuk menghindar dari penguapan maupun curahan air hujan (Gambar 6).
3. Metode Pembiakan Vegetatif
a.       Setek (daun, pucuk, tunas, batang, akar, umbi)
b.      Cangkok (sayat, belah, tip layering)
c.       Sambung/grafting (whip, splice, side, cleft, wedge, bark, inlay approach, bridge)
d.      Okulasi/budding (T-budd/shield, patch, I-budd, chip)
e.       Kultur jaringan
4. Zat Pengatur Tumbuh
Tujuan menggunakan ZPT adalah mempercepat induksi akar pada tumbuhan sehingga waktu dapat dipersingkat untuk mendapatkan bibit, walaupun terbukti ada beberapa tanaman tidak memerlukannya seperti pada ulin.
Kandungan terpenting yang harus ada dalam ZPT adalah IBA (Indole–3 butyric acid) dan NAA (Napthalene acetamide (NAD), Methyl–1–Napthaleneacetit acid (MNAA), Methyl–1–Napthaleneacetamide (MNAD) dan Tetramethylthiuram disulfide (Thiram)
5. Media
Untuk pembibitan secara vegetative terutama untuk setek dan cangkok dapat menggunakan campuran media alami (tanah, pasir, air), pupuk organik (kotoran binatang, tanaman) atau limbah organik (sabut kelapa, sabut kelapa sawit, arang sekam padi, gambut). Media diperlukan untuk berpijak tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara, mempunyai drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman, mudah didapat dan harganya relatif murah.
Sedangkan untuk pembibitan secara kultur jaringan diperlukan 2 macam media dasar yaitu sebagai media multiplikasi tunas dalam keadaan steril (dalam laboratorium) menggunakan media agar dengan penambahan gula, unsur mikro, unsur makro dan ZPT. Pada kondisi aklimatisasi dan pembibitan dapat menggunakan media alami seperti pada media pembibitan lainnya dan ditempatkan di persemaian.
6. Keberhasilan
Keberhasilan pembibitan secara vegetatif ini tergantung pada kompabilitas (kesesuaian) antara metode dan jenis tanamannya. Seperti terlihat pada Tabel 1. bahwa ada jenis yang dapat diperbanyak dengan semua metode akan tetapi terkadang hanya satu atau dua metode saja.
Tabel 1. Rangkuman Hasil Perbanyakan Bibit Secara Vegetatif

 
KESIMPULAN
1.      Perbedaan utama antara perbanyakan secara generative dan vegetative adalah bahan yang digunakan. Pada perbanyakan generative bahan yang digunakan berupa biji yang dihasilka dari penyerbukan (kawin), sedangkan perbanyakan vegetative menggunakan organ tanaman yang lain selain biji (tidak kawin) seperti batang, daun.
2.      Keuntungan dan kelemahan perbanyakan secara generative dan vegetative
Perbanyakan generatif (biji)
Keuntungan:
    • Sistem perakaran lebih kuat.
    • Lebih mudah diperbanyak.
    • Jangka waktu berbuah lebih panjang.
Kelemahan:
    •  Waktu untuk mulai berbuah lebih lama.
    • Sifat turunan tidak sama dengan induk.
    • Ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah.
Cara perbanyakan vegetatif
Keuntungan:
    • Lebih cepat berbuah.
    • Sifat turunan sesuai dengan induk.
    • Dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan.
Kelemahan:
    • Perakaran kurang baik.
    • Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu.
    • Jangka waktu berbuah lebih pendek.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A.Z., Danu, dan Budi B. (2007) : Stasiun Penelitian Nagrak. Publikasi Khusus, Vo. 6(5) Desember 2007. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor. Bogor.
 
Anonim 1. 2009. Teknik Perbanyakan Generatif Tanaman Hutan.http://www.wargahijau.org/index.php?option=com_content&view=article&id=497:teknik-perbanyakan-generatif-tanaman-hutan&catid=8:green-industry&Itemid=13. Diakses Pada hari Senin tanggal 22 Maret 2011.
 
Ardianat. 2009. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif.http://ardiant181.wordpress.com/2009/01/08/perbanyakan-tanaman-secara-generatif/. Diakses Pada hari Senin tanggal 22 Maret 2011.
 
Danu, Agus A.P. dan Nurmawati S. 2006 : Atlas Benih Jilid VI, Perbanyakan Vegetatif Beberapa Jenis Tanaman Hutan. Edisi Khusus 5(5). BPTP, Bogor
 
Diantina, M. 2008 : Pengaruh ZPT dan perbedaan tinggi cangkokan untuk mempercepat induksi akar ulin (Eusideroxylon zwageri et B). Skripsi sarjana kehutanan, Fak. Kehutanan, IPB, Bogor.
 
Djam’an, D.F., Agus A.P., Danu, Kurniawati P.P., Hero Dien P.K. dan Gatot L. 1999 : Teknik Perbanyakan Secara Vegetatif Beberapa Jenis Pohon untuk pembangunan hutan rakyat. LHP (293), Balai Teknologi Perbenihan, Bogor.
 
Djam’an, D.F., Danu, Agus A.P. 2003 : Kajian Kriteria Perbanyakan Tanaman Hutan Secara Vegetatif. LHP (400), Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan, Bogor.
 
Djam’an, D.F., Aris R., dan Abay 2008 : Keberhasilan cangkok jenis mimba (Azadirachta indica). Klik Benih 1 (Oktober 2008), Balai Penelitian Teknologi Perbenihan, Bogor.
 
Effendi, R. 2008 : Pemanfaatan kebun pangkas kadaluarsa sebagai sumber bibit berukuran besar. Majalah Kehutanan Indonesia, ed. III (2008), Departemen Kehutanan, Jakarta.
 
Hartman, H.T., Dale E.K., and Fred T.D,Jr. 1990 : Plant Propagation. Principles and practices. 5th ed. Prentice- hall, Inc. New Jersey.
 
Subiakto, A., Chikaya S., Susilo P., dan Taufiqurahman 2005 : Teknik perbanyakan stek jenis-jenis Dipterokarpa secara masal. Seminar Nasional Peningkatan produktivitas hutan, ITTO Project PD 106/01 Rev. 1(F). Jogyakarta.
Widarto, L. 1996 : Perbanyakan Tanaman dengan biji, stek, cangkok, sambung, okulasi dan kultur jaringan. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.
 
Yunita, M.E. 2004 : Teknik Pembuatan cangkok ulin (Eusideroxylon zwageri Tet B) di Kebun Percobaan Nagrak, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor. Skripsi sarjana kehutanan, Fak. Kehutanan, IPB, Bogor.