Sabtu, 21 Januari 2012

BUMI MENANGIS


Bumi menangis mungkin merupakan sebuah kata klise yang menggambarkan betapa bumi mendera sebuah keadaaan dimana dirinya yang tua mulai tambah rapuh akibat perbuatan yang tidak disengaja maupun disengaja oleh manusia. 
Kenapa bisa saya katakan bumi menangis, karea keadaan lingkungan hidup kita semakin menurun, baik akibat efek global warming maupun akibat pencemaran lingkungan. Menurut PBB setiap 1 detik terjadi kejadian di bumi
a. 390.000 m3 CO2 diemisikan
b. 1.629 m2 es mencair di kutub
c. 10 ton O2 berkurang dari atmosfir bumi
d. 2.300 m2 lahn produktif hilang
e. 3 hewan ternak, 7 babi, 1.600 ayam. 6,9 ton hewan ternak di konsumsi
f. 5.100 m2 hutan yang hilang setiap detik
g. 1 kendaraan bermotor dan 4,2 TV diproduksi
h. 532 orang datang ke mcdonald makan hamburger
Yang menjadi pertanyaan kenapa hal tersebut yang menjadi sebuah masalah bagi lingkungan hidup kita? mungkin sudah ada yang tahu dan ada juga yang belum. Bagi yang belum akan saya terangkan sedikit. Emisi CO2 merupakan sumber dari efek GRK (Gas Rumah Kaca). kenapa dikatakan efek gas rumah kaca? dikatan begitu karena apa yang terjadi mirip dengan keadaan yang terjadi di dalam sebuah rumah kaca. Cahaya yang masuk tidak dapat dipantulkan keluar. Begitulah yang terjadi di bumi kita, gelombang pendek dari matahari dipancarkan ke bumi, ketika sampai pada permukaan bumi cahaya dipantulkan kembali ke atas yang merubah cahaya menjadi gelombang panjang. seharusnya gelombang panjang tersebut dapat di kembalikan keatas melalui atmosfir bumi, tetapi yang terjadi malah memantul kembali meuju bumi sehingga terjadi pemanasan. hal inilah yang menyebabkan Global Warming (Pemanasan Global).
Sekarang kembali ke pertanyaan, kenapa hal yang telah disebutkan diatas menjadi maslah? sudah jelas jawabannya,karena hal-hal tersebut memicu efek gas rumah kaca. coba bayangkan saja dalam 1 hari ada 86.400 detik dikalikan rata-rata emisi gas tiap detik maka dihasilkan emisi CO2 sebanyak 33.696.000.000 m3. dikalikan sebulan, dikalikan setahun, dikalikan 10 tahun berapa triliun triliun triliun m3 CO2 yang diemisikan. Ditambah lagi meningkatnya populasi penduduk sehingga kebutuhan pangan juga meningkat. otomatis pangan harus terus lebih banyak diproduksi, padahal pertanian dan peternakan merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca berupa metana.
Apa yang terjadi pada kita sekarang membuktian bahwa upaya perbaikan dan pengelolaan lingkungan hidup seringkali kalah cepat dibandingkan laju kerusakan. Oleh karena itu mari kita lakukan perubahan terhadap pola hidup kita, agar bumi berhenti menangis dan kembali tertawa. Semoga tidak terjadi hal yang seperti salah satu artikel dalam blog ini yaitu SURAT DARI TAHUN 2070. Hijaulah Bumiku. Semoga bermanfaat. Amin